THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 18 Februari 2009

bicara dikit yuk tentang Politik...!!!


Politik itu kotor, politik itu duit, politik itu saling sikut. Pendapat-pendapat seperti itu sering terdengar dari mulut-mulut orang terdahulu. Siapa orang-orang terdahulu itu? Mereka adalah orang-orang yang tidak faham akan makna sebenarnya dari politik itu sendiri. Atau mungkin juga mereka adalah orang-orang yang sempat merasa dikecewakan oleh tingkah laku sebagian elit politik. Mereka adalah orang masa lalu dan masa sekarang.
Kita sebagai orang masa sekarang dan masa depan, akankah kita terus berpegang pada pemahaman seperti itu, akankah kita terus terjebak oleh statement-statement yang akan membuat kita malas berbuat untuk memperbaiki keadaan bangsa ini. Terlalu naif kalau kita sebagai generasi yang akan memperjuangkan bangsa ini masih mengatakan politik itu kotor dsb. Karena politik adalah lahan perjuangan bagi kita untuk berbuat banyak bersama orang banyak yang akan memberikan manfaat yang banyak untuk masyarakat banyak.
Apakah politik itu?
Politik adalah seni kemampuan kita menata kemungkinan. Kemampuan untuk merubah peta pergerakan bangsa menuju kearah yang lebih mapan. Kemampuan yang tidak hanya disandarkan pada uang semata. Karena seni kemampuan ini bisa kita kemas secara santun, arif dan bijaksana sehingga menjadikan ia sesuatu yang menarik untuk di ikuti. Sudah menjadi tugas kita untuk merubah pemahaman mereka yang menganggap politik itu kotor menjadi satu pemahaman baru bahwa politik itu bersih, Politik adalah lahan perjuangan bukan lahan untuk saling sikut dan politik bukanlah kekuatan uang semata, melainkan kekuatan ruh untuk memperbaiki bangsa secara bersama-sama.
Siapa yang kotor?
Sebuah fenomena menarik saat saya melewati sepanjang jalan dari sekolah menuju rumah,. Fenomena yang saya maksud adalah bertambah banyaknya gambar caleg-caleg yang akan bertarung memperebutkan suara rakyat untuk duduk di kursi DPR ataw DPRD I dan II pada bulan april nanti.
Apa yang menarik?
Adalah ketika anda memperhatikan dengan seksama background sebagian besar gambar caleg yang terpampang di pinggir jalan, ada yang memasang ketua umum partai sebagai background photonya, ada yang memasang proklamator, ada yang memasang babehnya dan masih banyak lagi. Fenomena seperti ini menggambarkan betapa tidak jantannya mereka yang minta di pilih tapi masih menumpang pada kepopuleran orang lain. Seharusnya mereka berani mengatakan bahwa aku di pilih karena aku bukan babehku, bukan ketua partaiku atau yang lainnya. Dari fenomena ini juga sebenarnya kita sudah bisa menilai betapa mereka mempunyai misi tersendiri di balik pencalonan mereka. Kasarnya, mereka akan lebih memperjuangkan siapa orang yang telah membuat mereka terpilih bukan memperjuangkan orang yang memilih mereka.
Apakah ini ciri-ciri pemimpin sejati?
nothing!
Pemimpim sejati adalah mereka yang berani mengatakan inilah aku, bukan dia babehku atau ketua partaiku. Karena sesungguhnya akulah yang akan memperjuangkan nasib rakyatku bukan mereka yang ada di belakangku.
Satu hal lagi yang menarik untuk diperhatikan adalah ketika sekian banyak caleg-caleg yang berbuat demikian, masih ada juga caleg-caleg yang tidak menumpang di kemasyhuran orang lain untuk mendapatkan simpati rakyat. Mungkin mereka inilah orang-orang yang menjadikan DAKWAH sebagai azaz perjuangan untuk memberikan kesejahteraan kepada orang-orang yang telah memberikan suaranya kepada mereka. Kita berharap semoga di tangan para caleg-caleg yang seperti inilah kelak negara kita Indonesia tercinta betul-betul menjadi sebuah negara yang mengedepankan keadilan untuk seluruh rakyatnya tanpa harus membanggakan orang lain.
Pilih yang depan atau belakang?
Tidak yang depan, tidak juga yang belakang. Tapi mereka yang mengatakan "HA ANA ZA" inilah aku.!!! Aku yang akan mensejahterakan rakyatku, Aku yang akan memberikan keadilan bagi rakyatku.


bY adela

0 komentar: